Cerita Hot 17, Cerita HOT Terbaru : Kenikmatan Tukang Pijat Mbak Inem -  Ini Semua Kisah Nyata, Semua berawal ketika aku mau pijat karena lelah.

“Pak bisa minta tolong untuk panggilkan Mbok Inem tukang urut itu?? Badanku agak pegal dan mau mriang nih”kataku dgn minta tolong.

Jam 7.20 – pintu depan diketok orang dan bergegas aku keluar, ternyata yg dateng Pak Hartoyo dgn perempuan muda lumayan cakep bersih orangnya, tertegun aku jadinya.

“Mas Andi, ini anaknya Mbok Inem, terpaksa saya bawa karena ibunya sedang pulang kampung beberapa hari, tapi dia bisa ngurut kok, walaupun gag sepinter ibunya.” kata pak Hartoyo cepat sebelum aku tanya dan ngomel karena tidak sesuai dgn perintahku.

“Ya udah langsung masuk aja” kataku mempersilahkan.

“Saya balik dulu kepangkalan Mas” pamit pak Hartoyo.

Seperginya pak Hartoyo langsung tanpa banyak bicara aku berjalan ke kamarku dan anak Mbok Inem langsung mengekor dari belakang.

“Siapa nama kamu?” tanyaku memecah keheningan.

“Meiti Mas” sahutnya pendek.

Foto Hot Tukang Pijat Plus Plus

Sampai di kamar aku langsung buka kaos, dgn bertelanjang dada seperti biasa kalo diurut sama Mbok Inem, tetapi biasanya aku buka sarung tinggal CELANA DALAM saja, kali ini aku biarkan sarung tetep nempel pada posisinya karena tengsin aku sama cewek muda ini.

“Massage creamnya ada di meja belajar” kataku sambil langsung tiduran tengkurap.


Tangannya mulai memegang telapak kakiku, terus kebetis, memijat sambil megurut, sama persis dgn apa yg dilakukan ibunya padaku. Mbok Inem emang sudah langganan sama keluarga Bang Johnny, jadi aku juga sudah sering ngurut sama dia. Tapi walaupun cara ngurutnya sama, tetapi serasa berbeda, tangan ini lebih halus dan hangat rasanya.

“Permisi Mas” katanya membuyarkan lamunanku yg baru mulai berkembang, sambil menyingkap sarungku lebih tinggi, hingga ke pangkal pahaku. Urutannya sudah sampai pada paha, sesekali agak tinggi menyentuh pangkal bokongku, agak ke tengah, seerrrrr, rasanya ada Greng, akupun terus saja memejamkan mata sambil menikmati pijatan dan membaygkan kalau terjadi hal-hal yg diinginkan.

“Aduh,” aku setengah menahan sakit ( pada hal pura-pura ), soalnya biasanya Mbok Inem kalo aku kesakitan malah dicari yg sakit dan dipijat lebih lama sehingga enakan, eh, betul juga dia melakukan hal yg sama, tapi karena test tadi aku ucapkan pada saat dia mengurut belakang lututku, maka dia sekarang mengurut lebih lama di sana. Wah bisa kalo gitu pikirku, lalu aku merancang yg lebih dari pilot project ini.

“Jangan diurut gitu, sakit diurut saja pake cream” kataku sambil tak lupa berpura-pura sakit. Dia ambil cream dan mulai mengurut serius di situ. Lama cukup dia mengurut di situ terus sekarang sudah mulai menjalar lagi, paha, betis, sampe telapak kaki, pas kembali ke paha dan kali ini agak terlalu dalem, aku langsung teriak tertahan, seakan kena bagian sakit lagi.


“Mananya Mas ?” tanyanya.

“Agak daleman Sedikit” kataku sambil memegang tangannya dan membimbing pada posisi yg aku mau, letaknya persis di pangkal paha tengah pas jadi kalo diurut-urut yg kena buah zakarku, sengaja aku mengarahkan ke depanan, biar makin pas, lama dia di situ.

“Kasih cream donk” pintaku, pada saat dia ambil cream,

Satu tanganku dgn cepat menyingkap CELANA DALAMku supaya kemaluanku keluar dari CELANA DALAM dan bebas, benar juga pada saat tangannya mengoleskan crean sudah langsung ke buah zakarku, supaya buah zakarku mangkin leluasa dan makin mudah diurut,

“Ati-ati jangan kena celananya, nanti kena cream semua” kataku pura-pura bingung kalo CELANA DALAMku kena cream padahal mauku supaya dia membuka lebih lebar CELANA DALAMku, dgn tangannya, beberapa jenak kemudian dia bilang

“Maaf Mas, CELANA DALAMnya dibuka aja, soalnya nanti kena cream, saya sudah coba menghindari tapi susah, Masnya pake sarung aja. ” kata dia mengagetkanku, kaget karena gag nygka dia bilang gitu.

Akupun berdiri dan melepas CELANA DALAMku, kembali pada posisi semula aku tengkurap, lalu Meiti menyingkap kembali sarungku, hingga ke bokong, aku menahan pada posisi agak nunging supaya makin luas bidang yg bisa dicapai tangan Meiti.

Benar juga lama dia mengurut, meemas bjiku, sampe aku sendiri sudah gag karuan rasanya konak banget.

Birahi Tukang Urut Muda.

6dewa - Agen Judi Poker Domino99 CapsaSusun AduQ BandarQ BandarPoker Terpercaya Indonesia


“Agak bawahan Sedikit,” pintaku, dia rogoh makin dalem sampe pangkal gagangku kena pegang, diurutnya dgn agak susah karena dari pangkal gagang sampe setengah diurut semua,

“Mas kalo bisa balik badan, soalnya susah kalo gini” pintanya, dgn senang hati aku turuti.

Aku berbalik badan dan kemaluanku masih tertutup kain sarung, dgn merogoh dia pegang lagi posisi yg sama.

Diurut-urut, sepertinya aku merasa gayanya seperti setengah ngocok, tap Meitin kayaknya lagi ngurut, dgn matanya melihat sekeliling kamar, ngelamun kali, aku goygkan pinggul sedikit supaya tanganya terpeleset ke atas, ternyata berhasil, dia lebih banyak ngurut kemaluanku, tiga empat menit berlalu dia sepertinya gag sadar, tapi lama-lama aku merasa dia bukan ngurut atau ngurut, melainkan benar-benar ngocok kemaluanku, walau tidak digenggam, tapi cukup mantap,

Aku sengaja bergerak sambil sedikit menarik ke atas posisi sarungku, sehingga dapat terlihat sekarang tangannya yg sedang ngocok kemaluanku, merasa tangannya tidak lagi tertutup sarung, dia lihat posisi tangannya dan saat itu seakan baru sadar dia melihat apa yg selama beberapa menit ini diurutnya, tapi dia tidak berhenti, matanya mulai ngelirik ke aku.

Dan tanpa expresi, dia teruskan mengocok, kali ini tangannya lebih mengenggam, jadi aku pastikan dia memang sengaja, jadi dgn sedikit ragu, aku letakkan pada pundaknya, saat mengurut tadi, posisi dia berlutut di samping ranjang jadi kalo aku taruh tangan ke samping langsung jatuh di pundaknya dan langsung aku geser turun ke dadanya dan dia diam saja.

Birahi Tukang Urut Muda.

Aku remas dadanya, jadi aksi remas dan kocok berjalan terus beberapa menit, sampai tiba-tiba kepalanya ditundukkan rupanya tanpa basa basi lagi dia cium Kemaluanku, terus dilanjutkan dgn mengulumnya. Dia sadar bahwa dia dan aku telah sama-sama Dikuasai nafsu, maka tanpa perlu meminta ijin lebih jauh, aku coba untuk membuka baju atasnya, malah dia mambantunya, sehingga terbuka dadanya,

BH nya pun telah dia lepas dan dadanya yg besar disorongkan kearah mulutku, langsung aja aku hisap pentilnya,. wow, hangat,. kepalanya lalu direbahkan pada pundakku, sehingga kami seperti setengah bergumul karena kakinya masih di bawah, kamipun berciuman hangat, lalu aku bangkt dan mengangkat tubuhnya menaiki ranjang.

“Kamu ngurutnya lebih enak dari ibu kamu ya” kataku ngaco, setelah tau dia seperti itu.

“Gag tau Mas, terlanjur kebawa.” dia tak melanjutkan kata-katanya.

Aku asyik menciumi sekitar belakang telinga, samping leher, kadang mendenguskan nafas hangat ke telinganya. Dia sudah tampak merancu dgn desah dan erangannya yg makin membuatku di awang, Aku bangit dan memiringkan tubuhnya, kaki kirinya aku letakkan pada pundak kananku, dgn posisi yg agak miring itu aku gesek Kemaluanku pada gerbang Kemaluannya .

Beberapa saat aku gesek dia mulai mengerang pelan, kemudian aku tata kepala kemaluanku pada gerbang Kemaluan, yg jelas sekali sudah sangat lembab dan sedikit basah, aku coba tekan, wah, kok sempit, tapi beberapa kali coba, Akirnya berhasil juga mencapai setengah badan kemaluan amblas dalam lorong kegelapan, tampaknya di dalam agak kering, maklum tumitnya kurus kecil, tandanya kalu barangnya cenderung kering, Erangannya walau perlahan masih terus tanpa henti sedari tadi, menambah hangat suasana, terus aja aku goyg sampe cukup lama sebelum aku akhirnya minta pindah posisi.

Sekarang kedua kakinya aku pangul di kedua sisi pundakku, ayunan makin ganas karena posisi yg lebih leluasa, dan lorong kegelapan makin licin, rupanya dia telah beberapa kali mengeluarkan pelumas, walau bukan orgasme,


“Kamu sekarang nungging” perintahku.

Saat Meiti nungging, aku tekan pundaknya ke kasur dan sisa bokongnya aja yg nungging, dgn sedikit rubah gerak, aku masukkan lagi kemaluan jagurku, kali ini lebih sensasional, aku pegangan pada pinggulnya yg cukup gede, dan ayunan makin bebas terkendali, beberapa kali hampir terlepas,

Tapi karena besarnya si Kemaluanku maka agak sulit juga terlepas secara keseluruhannya, lelah dgn gaya nungging, aku rebahan dan aku suruh dia menaikiku, dia naik dgn membelakangi aku, pada saat amblasnya gagangku kali ini diiringi dgn nafas tertahannya, kali ini mentok abis.


Meiti diam sesaat sambil merenungi nikmat yg terasa. Aku mulai ambil inisiatif untuk menggoyg, lalu Meitipun ikut bergoyg,. kali ini putarannya melingkar, enak sekali, yg aku rasakan, lobang yg sempit, hangat, dan cenderung kering,

Tiap kali dia berputar pinggul aku merasa ada sesuatu nabrak kepala kemaluanku, pasti mentok dan dia pasti gag akan lama untu mencapai titik orgasme demikian pikirku. Benar saja dugaanku, Meiti tampak kejang keras sambil mengucapkan kata-kata yg tidak jelas apa maksudnya, cukup lama juga seperti itu.

“Aaaa.duuuuuuu..uuuuhhh Mas.. lemes kakiku rasanya..aku gag kuat lagi gerak..” demikian katanya.

Aku coba untuk bangun dan menunggingkannya, lalu aku hajar lobangnya dgn lebih keras, sampai panas rasanya kemaluanku, dan akhirnya aku sudah hampir nga’ bisa lagi menahan,. lalu aku cabut dan bilang pada Meiti

“Meiti, kamu menghadap ke sini, buka mulut kamu” dan rupanya Meiti mengerti yg aku mau, dgn lemas dia berbalik badan dan membuka mulutnya.

Karena ketakutan akan tidak keburu, maka aku segera saja memasukkan kemaluanku dalam mulutnya yg mungil itu dan aku goyg maju mundur, beberapa kali dan keluarlah, creeetttt… creeeee.tttt… creettt…Aku jatuh kecapaian, di sampingnya,

“Meiti, gimana barusan?” tanyaku memecah keheningan.

“Enak sekali Mas, sampe lemes kaki saya, udah gag tau berapa kali keluar” jawab Meiti sambil males-malesan dalam pelukanku.

Dan kamipun tiduran sejenak dalam penat nikmat yg tersisa. Sampai pada saat aku terjaga merasakan paha kananku ada sesuatu yg merayap, aku coba walau males, ‘tuk membuka mataku dan, benar-benar terbelalak jadinya, saat tau apa yg menyentuh pahaku.

Dia Deanny, adik ipar kakakku, Johnny, aku sangka dia ada di rumah temennya, dan yg lebih mengagetkan adalah, dia lihat aku mendekap cewek dan dalam keadaan bugil berdua.

“Andi, loe gila ya, beraninya gag ada orang masukin cewek, gue bilangin Bang John” katanya dgn mata melotot.

“Hei, Dean, denger dulu” kataku sambil mencoba bangkit dari tidurku, saat itu pula Meiti bangun karena dengar suara orang lain di kamar itu, dia berusaha meraih kain seadanya untuk memutupi tubuh bugilnya sambil bertanya

“Dia siapa Mas ? ”

“Dia ini Deanny, adik ipar kakakku” jawabku pendek.

“Jangan gitu donk, masa loe gag kompak ama gue” jawabku mauhon pengertiannya.

“Iya boleh aja gue gag bilang Abang asal gue boleh lihat loe berdua main sekali lagi, gimana?” tanyanya.

Ach ni anak pikirku pasti gampang dech kalo udah gini, paling banter ntar dia pasti gag kuat nahan nafsunya sendiri, demikian pikirku.


“Mas malu saya nggak bisa” aku rada bangun untuk mencium Meiti.

“Udah kamu merem aja dan anggap hanya kita berdua dalam kamar ini” kataku menenangkan.

Dan akupun mulai merangsang Meiti dgn ciuman lembut, sambil tanganku berusaha meraba bagian-bagian sensitifnya, beberapa saat berlalu Meiti mulai terbawa, dan mendesar halus, aku rasakan tangan Deanny mencoba meraih gagangku dan meremas-remasnya, sesekali mengocoknya hingga siap tempur.

Setelah segalanya siap, akupun mulai ambil ancang-ancang untuk memasuki Meiti untuk sesi kedua, pada saat gagangku amblas, Meiti dan Deannypun seakan menahan nafas, rupanya Deanny telah terlarut dalam pemandangan depan matanya.

Permainanku dgn Meiti berlangsung beberapa gaya, dan tanpa terasa waktu telah menunjukkan pukul 9.47, saat itu Deanny telah telanjang di samping tubuh Meiti yg sedang aku tindih, lalu tangan kiriku pun mulai bergerilya ke dada Deanny, wah enak sekali, aku pilin pentilnya dan diapun mengerang.

Sambil terus menggenjot Meiti, aku cium juga bibir Deanny dan pendek kata, pinggangku ke bawah menghabisi Meiti sedang pinggangku ke atas menyerang Deanny,. keduanyapun mengerang seru malam itu, makin keras erangan mereka berdua bersahutan makin nafsu aku dibuatnya, terakhir sudah tidak kuat lagi menahan gejolak, aku genjot makin keras si Meiti dan diapun mengerang panjang sambil kejang mendekapku.


Saat itu kami orgasme bersamaan, sedang Deanny masih belum mencapai walau hampir, erangan kami berdua membakar nafsunya, segera saja Deanny memerintahku untuk menghisap mem3knya sampai keluar, demikian perintahnya.

Akupun langsung memutar badanku untuk mencapai lobang Deanny yg sudah sangat basah tadi,. tapi kemaluanku tetap tertanam dalam Meiti. Kumainkan lidahku pada gua vertikalnya dan sesekali pada tombol di atas lobang tersebut sampe Deanny mengejang kejang dan,. lemas puas.

Lima sepuluh menit kami masih rebahan tumpang tindih sampe aku bangkit dan mencuci peralatanku, lalu kukenakan pakaianku dan kusulut segagang rokok sambil ngeloyor kejalanan, mencari pak Hartoyo.

“Pak, anaknya Mbok Inem gag usah ditunggu pulangnya, dan tolong bilangin orang rumahnya kalo dia ngag pulang karena disuruh nemenin Deanny” alasanku sengaja aku tidak sebut nama Meiti supaya terkesan masih asing buatku.

Setelah itu aku balik lagi ke rumah dan cuci kaki lalu join bobok bertiga, ntar malem coba aku geraygi Deanny ach, kali-kali aja dapet nyobain rasanya, pasti asyik dan berarti pula dalam rumah ini ada beberapa stok lobang yg bisa dipake bergantian, khan asyik kalo butuh gak nunggu lama-lama.

Demikianlah cerita tentang  Seks Dengan Mbak Inem Tukang Pijatku semoga kalian semua bisa terhibur dan jangan lupa

Cerita Hot 17, Cerita Seks Terbaru : Mbak Femy Istri Tetanggaku - Namanya Mbak Femi. Mbak Femi sebenarnya sudah menikah dan memiliki anak 1, tapi sayang suami mbak Femi, mas Anto adalah seorang pelaut di kapal pesiar eropa, jadi mbak Femi sering ditinggal 6 sampai 8 bulan. Oh iya, aku kenal baik dengan mas Anto, suaminya, karena beberapa kali saat mas Anto kembali ke indonesia mbak Femi dan mas Anto mengajak aku jalan-jalan.

Cerita dewasa terbaru ini berawal saat aku mau mengeprint laporan pekerjaan. Karena printer diletakkan di meja mbak Femi, maka aku berjalan menuju meja kerjanya. Tapi sebelum sampai ke mejanya, aku melihat mbak Femi serius sekali membaca sebuah web site di layar komputernya. Aku tertawa kecil dan kembali ke mejaku, aku gak mau mengganggu mbak Femi, karena aku hafal betul web site yg sedang dibaca mbak Femi adalah website kumpulan cerita-cerita erotis.

Foto Hot Istri Tetanggaku


Kemudian aku menggoda mbak Femi dengan mengirim pesan YM ke dia :

“Hayo lagi baca apa ? Nakal Ya…” isi pesanku ke dia

Mbak Femi langsung membalikkan badannya dan memandang tajam kearahku, aku cuma tersenyum melihat wajah marah bercampur paniknya.

“Gak baca apa-apa. Mau tau aja nih !” jawab dia masih melalui YM
“Gak usah malu mbak, aku juga sering baca kok ” jawabku lagi

Dia kembali memandangku dari jauh dengan wajah cemberutnya.

“Mas Anto masih lama pulangnya ya ?” tanyaku lewat YM
“He-eh, aduh jadi malu gara-gara ketahuan” jawab Mbak Femi
“Mau dibantu gak ?” tanyaku menggoda
“Maksudnya ?” jawab dia
“Ya kan mbak kangen sama mas Anto, siapa tau saya bisa gantiin sementara ” jawabku nakal
“Maksudnya ?” tanya dia lagi, aku gak tau dia pura-pura ato bener-bener gak ngerti.
” kan saya laki-laki juga, mungkin bisa bantu mbak kayak yg di website” jawabku tambah nakal

Mbak Femi menatapku dengan pandangan marah kemudian menjawab

“Awas ya, nanti aku aduin ke mas Anto, nanti tau rasa kamu”

Aku cuma tertawa sambil menjawab

“He..he..he.. cuma becanda mbak”. Aku memang sebenernya cuma mau menggoda dia.

Setelah chat itu, aku gak begitu memperhatikan mbak Femi karena pekerjaan ku sangat bertumpuk waktu itu. Hingga seminggu kemudian mbak Femi mengirim pesan YM ke komputerku.

“Yan, lagi sibuk banget ya ?” tanyanya melalui YM
“Iya nih mbak, kan deadline bulan depan” jawabku sekenanya, karena aku memang sedang sibuk mengerjakan tugasku yg bertumpuk.
“mmmmm…” jawabnya gak jelas.

Karena aneh atas jawabannya aku mengirim pesan “Ada apa mbak, apa ada masalah ?”

Agak lama dia mengirim jawaban “Rian, masih inget tawaran kamu waktu itu nggak ?”

Jujur aku lupa sekali apa yg aku tawarkan, karena pikiranku penuh dengan pekerjaanku. “Tawaran yg mana ya mbak, maaf aku lupa” jawabku

“Yg minggu lalu itu loh, katanya mau bantuin aku” jawabnya lagi.

Tapi karena aku bener-bener lupa, dengan polosnya aku jawab “Bantuin apa ya ?”

“Ya udah kalo udah lupa ” jawabnya singkat

Aku berfikir keras, aku udah janji apa ya sama dia minggu lalu. Setelah beberapa saat mengingat-ingat, aku terperangah sebentar, karena aku gak duga becandaan aku minggu lalu jadi ditanggepin serius sama dia.

“Wah maaf mbak, yg web site waktu itu ya, beneran nih ?” tanyaku penuh selidik.

Agak lama aku menunggu jawaban sampai dia menjawab “Iya yg itu, mau nggak bantuin aku ?” tanyanya lagi.

Aku tersenyum kecil, mana ada sih cowok yg nolak tawaran kayak gini, apalagi dari mbak Femi yg cantik itu. Aku menjawab

“Wah gak usah ditanya mbak, trus gimana ?”
“Sabtu besok dateng ke rumahku ya, agak sore aja. Tapi awas, rahasia ya” jawabnya.
“OK” jawabku yg mengakhiri chat.

Hari sabtu sekitar jam 4 aku sampai ke rumah Mbak Femi. Rumahnya sepi, aku tdk melihat Ria anak mbak Femi yg baru berumur 4 tahun.

“Ria kemana mbak ?” tanyaku saat aku sudah duduk disofa ruang tengah rumahnya.
“Aku titipin kerumah neneknya” jawab dia sambil membawa minuman dari dapur.

Kemudian dia tersenyum nakal. Aku cuma tertawa kecil melihat tingkahnya.

Hari itu mbak Femi seksi sekali, dia memakai kaos ketat warna putih dan celana pendek warna krem. Aku gak pernah lihat dia berpakian seperti ini sebelumnya, tapi aku pikir mungkin dia berpakaian begitu karena tau tujuan aku datang kerumahnya sediki berbeda kali ini.

Setelah menaruh minuman di meja, mbak Femi duduk di sofa kecil yg bersebrangan dengan sofa panjang yg aku duduki. Sebenernya aku sedikit kecewa dia pilih duduk disitu, tapi pikiran itu segera sirna karena aku sibuk memperhatikan paha putihnya yg terpampang lebar karena celananya tertarik keatas saat dia duduk. Ditambah dari kaus tipisnya, aku dapat melihat bayangan bra kembang-kembang yg dikenakannya. K0ntolku terasa mulai menegang karena memandang wanita minim pakaian ini.

Tapi sayang mbak Femi sepertinya canggung. Setiap aku mulai berbicara yg agak menyerempet, dia langsung membelokkan arah pembicaraan ke hal yg lain. Wah gawat nih, pikirku, bisa gagal rencana karena mbak Femi takut duluan.

Hingga satu saat mbak Femi terdiam, sepertinya dia kehabisan kata-kata untuk membicarakan yg lain. Kesempatan itu aku gunakan untuk duduk mendekatinya. Dari sofa yg masih terpisah, aku pegang kedua tangannya sambil aku elus perlahan.

“Mbak..” kataku perlahan.

Mbak Femi cuma memandangku sambil tertunduk, ada sedikit rasa takut terpancar dari wajahnya.

“Mbak…” kataku lagi sambil menariknya untuk duduk disofa panjang bersamaku.

Mbak Femi mengikuti tarikan tanganku, masih sambil tertunduk antara takut dan malu.

Mbak Femi duduk di pojok sofa, sedang aku duduk disebelahnya. Perlahan aku cium kedua tangan, mbak Femi masih memandangku sambil menunduk. Aku tahu sebenarnya mbak Femi mau, cuma takut karena ini pertama kali ada laki-laki selain suaminya yg menyentuhnya.

Aku pegang kedua pipinya dan aku angkat agar aku melihat wajahnya. Saat wajah kami saling berhadapan aku melihat wajahnya seperti anak kecil yg sedang ketakutan. Aku cium keningnya untuk menenangkannya. Sepertinya cukup berhasil, wajahnya sedikit menurun ketegangannya. Aku cium keningnya sekali lagi kemudian aku kecup kedua pipinya. Mbak Femi cuma diam sambil menutup mata.

Aku kecup bibirnya sekali, tdk ada reaksi. Aku kecup sekali lagi. Kali ini ada sedikit balasan. Yg ketiga kalinya aku cium bibirnya agak lama. Mbak Femi sudah mulai berani, dia membalas ciumanku yg berangsur liar. Saat aku beranikan memasukkan lidahku kemulutnya, dia menyambut dengan liar, bahkan membalas memasukkan lidahnya bergantian.

Saat ciumanku semakin liar, tak lupa tanganku mulai berkerja. Pertama-tama tanganku memegang pinggangnya yg masih kecang, kemudian dari situ aku elus punggungnya. Setelah itu aku mengelus perutnya, terasa perutnya rata tanpa lemak walaupun dia pernah melahirkan 1 kali. Elusanku aku turunkan ke pinggulnya. Kemudian mengikuti garis celana dalamnya, aku sampai mengelus pantatnya, kemudian aku meremas-remas pantatnya. Mbak Femi cuma melenguh kecil saat aku meremas pantatnya.

Kemudian aku beranikan diri untuk meremas payudaranya, walaupun masih dari luar kaos. Tapi karena kaosnya tipis dan Branya adalah model bra yg tipis tanpa kawat, aku dengan mudah meremas-remas kedua payudara yg sering aku nikmati dari jauh tersebut. Kali ini mbak Femi melenguh agak keras walaupun tdk melepas ciumannku. Aku loloskan tanganku kedalam kaosnya mencoba melepas kait branya dari belakang. Tapi mbak Femi bertindak lebih, dia membuka kaos sekaligus branya.

Melihat dia membuka kaos, aku ikut membuka kaosku. Aku menjaga kondisiku selalu sama dengan dia agar dia percaya. Sambil aku membuka kaos, mbak Femi menata bantal sofa yg ukurannya besar diujung sofa kemudian dia bersandar disitu dengan pasrah. Selesai membuka kaos, aku posisikan tubuhku diantara selangkangannya, dia membuka selangkangannya agak lebar untuk memudahkanku menindihnya.

Aku kembali menciumnya, kali ini sambil meremas-remas payudaranya yg memang masih sangat kenyal itu. Sekali-sekali aku cium pipi dan lehernya. Aku juga kadang-kadang menjilat lehernya hingga membuat dia bergetar beberapa saat.

Ciuman aku turunkan kearah payudara kanannya. Perlahan-lahan aku kecup sekitar payudaranya tapi aku hindarkan pentilnya. Kemudian aku jilat memutar mengecil hingga akhirnya sampai ke pentil. Aku hisap sesaat kemudian aku pindah ke payudara kiri untuk memperlakukan hal yg sama.

Sepertinya mbak Femi tdk sabar, kemudian dia menarik tanganku dan menekan telapakku kearah payudaranya yg bebas. Aku mengerti, kemudian aku remas-remas perlahan payudaranya sambil kadang-kadang memutar-mutar pentilnya.

Serangan aku tingkatkan. Perlahan aku elus-elus paha dalamnya. Mbak Femi kelojotan menerima seranganku. Aku menyusupkan tanganku kedalam celana dalamnya. Langsung terasa olehku lipatan memek yg diselimuti bulu-bulu halus, sudah sangat basah disana.

Tiba-tiba mbak Femi menarik celananya untuk membuka. Wah buru-buru sekali mbak ini Aku membantu meloloskan celana pendek tersebut. Kemudian aku sendiri membuka celana panjangku. Sekarang kami sudah sama-sama telanjang.

Aku tindih mbak Femi sekali lagi. Rencanaku sih aku ingin mencium bibirnya, kemudian turun ke payudaranya baru kemudian mencium memeknya. Tapi mbak Femi sudah tdk sabaran. Dia menarik-narik k0ntolku untuk diarahkan ke memeknya. Hmm.. sepertinya mbak Femi sudah begitu lama menahan birahinya sehingga ingin langsung tusuk saja. Aku turuti kemauannya, aku arahkan k0ntolku ke memeknya, tapi mbak Femi masih menggenggam k0ntolku seakan tdk sabar agar k0ntolku dimasukkan kememeknya.

Aku dorong perlahan k0ntolku hingga amblas semua, mbak Femi melenguh agak keras, badannya terasa begitu rileks seakan merasa lega akhirnya yg diidam-idamkannya tercapai juga.

Mbak Femi terdiam sesaat hanya menerima kocokanku yg baru perlahan. Tapi tiba-tiba mbak Femi menjadi sangat liar, tangannya menekan erat pantatku sambil menggoyangkan pinggulnya kekanan-kekiri dengan liar, seakan kocokanku tdk cukup Wah begini deh kalo cewek dianggurin sama suaminya, jadi super liar

Mbak Femi berteriak-teriak keenakan, sambil terus memutar-mutar pinggulnya mengikuti irama kocokan k0ntolku. Tapi tiba-tiba tubuh mbak Femi menegang sambil berteriak kencang. Terasa cairan menyemprot dari dalam memeknya, dia orgasme hebat.

Kemudian badannya terasa sangat lemas, dia memandangku dengan senyum kecil. Dimemeknya terasa sangat basah, aku merasa cairan memeknya sampai menetes keluar. Aku kocok perlahan karena aku belum apa-apa, tapi sepertinya orgasme mbak Femi begitu hebat sehingga dia tetap tergolek lemas sambil tersenyum kecil seperti diawang-awang. Akhirnya aku hentikan kosokanku dan aku cabut k0ntolku dari memeknya, karena mbak Femi terlihat semakin lemas dan terlihat menjadi mengantuk.

Akhirnya aku angkat mbak Femi dan aku tidurkan di kamarnya. Aku tdk memakaikan pakaiannya, hanya menyelimutinya, kemudian dia tertidur.

Aku memakai pakaianku kembali dan duduk ditempat tidur menemani mbak Femi yg tertidur sambil menonton televisi yg memang ada di dalam kamarnya tersebut.
Sekitar jam 7 malam tiba-tiba mbak Femi memelukku dari belakang, kemudian menggelayut di punggungku.

“eh udah bangun mbak ?” tanyaku

Dia cuma mengangguk sambil tetap memelukku erat.

“Maaf ya Yan..” katanya manja.
“Maaf kenapa ?” tanyaku, sambil mengelus tangannya yg melingkar ke dadaku.
“Maaf tadi aku langsung tidur, padahal kamu belum apa-apa” kata mbak Femi
“Trus kamu gimana ?” tanyanya sambil meraba k0ntolku dari luar celana.
“Enggak apa-apa kok mbak” jawabku sambil memutar badanku. Kemudian aku memeluk tubuhnya erat.

Entah kenapa aku jadi sayang sekali dengan wanita itu. Aku kecup keningnya sekali kemudian aku peluk erat lagi.

“Mau diterusin sekarang ?” bisik mbak Femi yg masih dalam pelukanku. “Nanti aja mbak” jawabku. “Kita makan malam aja dulu yuk” ajakku. Kemudian mbak Femi berdiri dan memakai bathrobe. “Ayo, aku dah masak tadi siang khusus buat kamu” ajak mbak Femi kearah meja makan.

Selama makan malam kami bercerita panjang. Dari pembicaraan itu aku tahu kalau mbak Femi memang memiliki nafsu seks yg sangat tinggi tapi sayang mas Anto jarang pulang. Dia sebenarnya sering tdk tahan, tapi tdk mau menghianati mas Anto, tapi saat bertemu aku, mbak Femi menaruh perhatian ke aku, makanya saat aku menawarkan bantuan waktu itu, mbak Femi langsung menanggapinya dengan serius.

Sehabis makan kami menonton televisi. Kami duduk di lantai yg dialasi permadani. Mbak Femi duduk diantara selangkanganku yg kubuka lebar, dia menyandarkan tubuhnya ke dadaku, sambil aku memeluknya dari belakang.

Selama nonton tv, kami seperti pasangan yg sedang dimabuk kasmaran. Mbak Femi bersikap sangat manja kepadaku sedang akupun memanjakannya dengan senang hati. Sambil memeluknya dari belakang, sesekali aku membelai rambutnya dan mencium tengkuknya yg putih bersih. Mbak Femi cuma melenguh pelan sambil sekali-sekali mencium tanganku yg memeluknya.

perlahan aku mulai mengelus-elus payudaranya, mbak Femi mulai duduk dengan gelisah. Apalagi saat aku meremas payudaranya, tubuhnya menegang dan melemas seirama dengan remasanku. Tangan kananku aku selipkan masuk kedalam celana dalamnya. Perlahan aku elus garis memeknya, terasa perlahan cairan memeknya mulai membanjir.

Tangan kiriku masuk kedalam bathrobenya langsung meremas payudaranya yg tdk dibaluti bra lagi. Sementara jari tengah tangan kananku mulai menusuk memeknya, terasa memeknya berdenyut-denyut hebat.

Mbak Femi tdk sabar kemudian membalikkan badannya, kemudian dia menciumku dengan ganas, sedangkan tangannya menyerbu celanaku berusaha untuk mengeluarkan k0ntolku, Aku buka ikat pinggang dan resletingku sehingga mbak Femi bisa menarik k0ntolku keluar dan mulai mengelus-elusnya.

“Mbak dikamar aja yuk” ajakku.

Mbak Femi cuma mengangguk. Kemudian aku menuntun dia menuju kamar tidurnya. Sampai dikamar tidur aku menelentangkannya ditengah tempat tidur, kemudian aku melepaskan bathrobe dan celana dalamnya sehingga dia telanjang bulat. Kemudian aku melepaskan baju dan celanaku sehingga akupun telanjang bulat.

Perlahan aku merangkak diatas tubuhnya untuk memposisikan tubuhku diantara selangkangannya. Kemudian aku mencium bibirnya perlahan. Ciuman aku turunkan kelehernya, sesekali aku jilat lehernya. Ciuman kemudian aku turunkan kembali ke payudaranya. Disitu aku menyedot pentil dan meremas-remas payudaranya. Sesekali pentilnya aku gigit kecil untuk memberinya sensasi.

Ciuman aku turunkan lagi ke perutnya yg rata tersebut. Disitu aku baru sadar ternyata pinggul mbak Femi sangat bagus. Aku cium pinggulnya kemudian paha dalamnya. Aku sengaja melewatkan memeknya untuk sasaran akhir. Dari pahanya aku cium betisnya sampai aku cium ujung kakinya.

Selanjutnya gerakan aku balik, aku cium betisnya, kemudian aku cium pahanya, selanjutnya, perlahan aku kecup memeknya. Aku tatap wajah mbak Femi dari antara selangkangannya, wajahnya terlihat tegang menunggu hal selanjutnya yg aku kerjakan.

Kemudian aku kecup memek itu sekali lagi. Dengan menggunakan jariku, aku sibak bulu jembutnya sehingga memeknnya terlihat jelas, perlahan aku jilat bibir memek kiri dan kanannya perlahan. Selanjutnya dengan gerakan pasti jilatan aku arahkan ke klitorisnya. Klitorisnya tdk terlalu besar tapi cukup mudah untuk dijilat kemudian aku hisap perlahan.

Pinggul mbak Femi semakin tdk tenang, dia seakan menghindari jilatannku tapi tangganya menekan kepalaku untuk terus menjilati klitorisnya. Cairan memeknya keluar sangat banyak.

Kemudian aku sejajarkan tubuhku dengan tubuhnya, dia mengerti kalu kau ingin penetrasi ke memeknya. Tapi aku tunda sebentar, aku cuma menggosok-gosokkan kepala k0ntolku ke bibir memeknya. Dia meringis seperti protes karena aku berlama-lama, aku cuma membalasnya dengan seyum kecil. Dia mencoba menekan pantatku, tapi aku tahan.

Dia menatapku dengan wajah protes, dia terlihat frustasi. Dia mencoba menekannya sekali lagi, tapi tetap aku tahan, dia semakin frustasi. Kemudian aku kecup bibirnya sekali dan aku masukkan k0ntolku sampai mentok.

“Kamu jahat sayang.. kamu jahat..” bisik mbak Femi saat aku memeluknya erat setelah memasukkan k0ntolku.

Aku pompa k0ntolku ke memeknya perlahan, dan mbak Femi meresponnya dengan mengikuti gerakanku. Walaupun sebenarnya ini posisi yg konvensional, tapi entah kenapa terasa begitu nikmat. Mungkin karena aku sudah merasakan benih-benih cinta dan mbak Femi pun begitu sehingga terasa setiap gesekan k0ntolku dan memeknya seperti menyalurkan energi cinta diantara tubuh kami.

Aku bangkit dan berlutut diantara selangkangannya dengan k0ntolku masih didalam memeknya. Aku taruh jari tengahku ke mulutnya, dan aku hentikan gerakan k0ntolku. Pertama-tama dia bingung, tapi kemudian dia menghisap perlahan jariku. Saat dia menghisap jariku, gerakan k0ntolku aku selaraskan dengan gerakan hisapannya. Dia tersenyum lebar, mbak Femi mengerti permainan ini, kemudian dia mulai menghisap mengikuti bagian mana dari memeknya yg ingin ditusuk oleh k0ntolku. Bacaan sex top: Cerita Dewasa Frustasi Karena Puncak Birahi Wanita

Lama-lama gerakan hisapnya makin cepat sehingga aku makin susah menyelaraskan gerakannya dengan k0ntolku, sepertinya dia sedikit lagi orgasme. Aku tarik jariku dan aku menindihnya dengan gaya konvensional. Perlahan aku pompa memeknya kadang pelan, kadang cepat. Mbak Femi terlihat makin dekat dengan orgasmenya, badannya makin tegang.

Tak lama tubuh mbak Femi melengkung sambil dia terpekik kecil, memeknya terasa licin sekali. Aku percepat pompaanku dan akupun menekan k0ntolku dalam-dalam sambil menyemprotkan spermaku ke rahimnya.

Kemudian aku memeluknya sambil membisikkan

“Aku cinta kamu mbak”. Mbak Femi tersenyum kemudian memelukku erat seperti tdk mau dilepaskan. -

Demikianlah cerita tentang  Seks Dengan Tante Femy Istri Tetanggaku semoga kalian semua bisa terhibur dan jangan lupa


Cerita Sex, Sex Hot Terbaru, Cerita Dewasa, Ngentot Cerita Sex Terbaru : Nikmatnya Seks Dengan Anak Bosku Yang Binal - Cerita dewasa terbaru ini dimulai dari seseorang bernama Rudi Hataro ,ciri-ciriku adalah muka tampan,.tubuh ramping,kulit sawo matang,dan agak tinggi,umurku adalah 18 tahun.

Foto Hot Anak Bosku Yang Binal


Tp aku tak kuliah dan memilih untuk mencari pekerjaan untuk mengjhidupi keluargaku,saat SMA dulu banyak Wanita yg menyukaiku karena aku memang tampan,tetapi jujur tak ada yg dapat meluluhkan hatiku. -cerita sex terbaru- Aku baru saja lulus dari SMA dan akan mencari pekerjaan.

Akupun melihat lowongan pekerjaan di Koran,yg menarik perhatianku adalah sebuah toko pakaian yg baru buka,mereka mencari seorang pegawai,aku berangkat ke toko itu dgn segera menggunaka sepeda motorku.

Setelah setengah jam akhirnya aku melihat sebuah toko baju,menurutku toko itu lumayan besar,akupun masuk ke sana,tak ada seorangpun kecuali seorang tante yg kira-kira berusia 50 tahunan di tempat kasir,akupun menghampirinya,aku tersenyum padanya dan dia membalas senyumanku,

“Eh,nyonya,saya mencari pekerjaan”Kataku membuka percakapan

“Oh,iya,pegawai kami baru saja keluar,kamu boleh bekerja di sini”

Cerita dewasa terbaru, Setelah itu nyonya itu menjelaskan padaku mulai dari peraturan,cara menyapa,cara melayani,dan lain – lain.

“Wah,kamu cepat tangkap,ya?”Kata nyonya itu sambil tersenyum

Akupun tersenyum kecil saja.Belakangan kuketahui nyonya itu bernama nyonya Leni,kulitnya berwarna putih,rambut panjang,dan wajahnya agak cantik menurutku.

Dia jg baru saja mengetahui namaku.

“Dengar Adi,aku mau pergi sebentar,kamu tolong awasi toko ini”

“Wah,tp saya baru bekerja nyonya”

“Tak apa-apa,nanti akan kusuruh putriku turun menemanimu”

“Hmmmm,oke,deh”Jawabku tersenyum.

Nyonya Leni pun memanggil nama

“Nayla,Nayla”,dari belakang pintu di sebelah kasir terdengar suara seorang gadis.

Lalu gadis itu pun keluar,sungguh aku terpesona padanya,gadis bernama Nayla itu sungguh cantik,tubuhnya mungil dan agak montok,payudaranya lumayan besar,pantatnya montok berisi,kulitnya putih,rambut hitam panjang,dan senyumannya adalah senyuman termanis yg pernah kulihat,kuakui aku jatuh cinta pada pandangan pertama padanya.Setelah nyonya Leni pergi,kuberanikan diri untuk menyapanya

“Hai”

“Hai,pegawai baru,ya?”

“Iya”Jawabku tersenyum

Kamipun berbincang – bincang sebentar,dapat kuketahui Nayla sekarang berumur 18 tahun,ibunya adalah seorang Wanita sibuk,begitu jg dgn ayahnya,jadi dia sering membantu menjaga toko,tak lama kemudian seorang pelanggan datang,akupun melayaninya secepatnya agar bisa berbincang – bincang dgn Nayla,setelah pelanggan itu mendapat barang yg dia inginkan dan membayar,akupun kembali ke dekat kasir.

“Kalo jam sekarang masih sepi,Rud,nanti sekitar jam 3 baru ramai”

“Ohhh,akupun mengangguk

Harus kuakui Nayla sangat asyik,semua omongan jadi nyambung,baru pertama kali ini aku menemui gadis seperti ini.

“Nay,kamu sudah punya pacar?”Tanyaku penasaran

“Belum,kalo kamu?”

“Aku jg belum”

“Oh,kita sama-sama single,dong”Katanya sambil tersenyum

Akupun tersenyum,rasanya aku ingin membalas “Kamu mau tdk sama aku?”Tp aku tdk berani mengatakannya,jujur pertama ini aku bisa mengobrol lama dgn seorang gadis.Keringatku tak berhenti bercucuran pertanda aku gugup.

“Panas,ya?”Tanya Nayla

“Hmmm,tdk,kok”Jawabku

“Hehehe,kamu keringatan,ya?”

“Iya,anggukku membalas candanya

Setelah 5 menit seorang pelanggan masuk lagi,akupun melayaninya dan kembali ke Nayla

“Rud,kamu asyik,ya,orangnya?”

Aku terkejut mendengarnya,ternyata leluconku yg dari tadi kuluncurkan dapat meluluhkan hatinya

“Ah,kamu jg asyik,kok”Jawabku dgn tersenyum

Wajah cantiknya tersenyum manis, penisku terasa tak dapat diturunkan,sangat tegang.Kami berpandangan sebentar,lalu kuberanikan diri untuk menciumnya,jantungku serasa berdegup kencang,Nayla agak terkejut,tp dia tak memberontak, kukulum bibirnya dgn mesra,kami berciuman ala French Kiss,ini adalah ciuman pertamaku.

Suasana semakin memanas,kuberanikan diriku untuk mnyentuh payudara 34 B nya,Nayla agak terkejut,tp karena terlanjur nafsu dia membiarkan tanganku bermain sambil mulutku mencumbui mulutnya,sejenak Nayla memberhentikan permainanku.

“Rud, kamu kunci pintu dulu, deh, malu kalau diliat orang nanti”

Akupun melangkah dgn cepat ke pintu depan, segera kukunci pintu itu dan kuganti tanda di pintu menjadi “CLOSE”

Lalu aku segera berjalan kea rah Nayla, Nayla mengajakku masuk ke dalam tokonya dan dia mengajakku ke kamarnya, setelah sampai ke kamarnya di lantai 2, kuberanikan diri untuk menciumnya lagi, Nayla membalas ciumanku dgn mesra.

Sementara tanganku kembali meremas payudara Nayla yg sudah mengeras, setelah lima menit kuberanikan diri untuk membuka pakaianku satu persatu, saat penisku yg besar terpampang, Nayla cukup kaget dan agak jijik, ini mungkin adalah pertama kalinya dia melihat sebuah *****, sementara selama ini aku tak pernah berhubungan badan, aku hanya mendapatkan ilmu dari film biru yg selalu kutonton.

Nayla tak tahu harus berbuat apa dgn penisku yg dari tadi sudah menegang, dia hanya memandanginya sambil kadang menyentuhnya dgn jarinya, kutuntun dia agar menunduk dan menjilat penisku

“Ah, jijik, Rud, gak mau ah”tolaknya

“Ayo deh, Nay, entar kamu bakal merasakan kenikmatan”kataku meyakinkan

Nayla akhirnya menyetujuinya entah karena dia sudah bernafsu atau terpancing kata – kataku, dia memasukkan penisku ke dalam mulutnya, lalu dia mengulumnya dgn lembut, pertama terasa agak kaku, tp setelah terbiasa, kulumannya terasa nikmat, membuatku merasakan kenikmatan yg belum pernah kurasakan.

Setelah puas bermain dgn penisku Nayla kembali berdiri dan tersenyum manis padaku yg semakin membuat nafsuku meningkat, kubuka bajunya dgn perlahan, dia tak menolak, malah tersenyum

Pasti dia sudah nafsu pikirku, sampai Nayla telanjang bulat, kulihat pemandangan yg sungguh indah di depanku, payudaranya yg montok dgn puting berwarna pink yg sudah mengeras, sedangkan memeknya masih berwarna merah muda, ditumbuhi bulu – bulu halus.

Akupun menjilat payudaranya dan memainkan putingnya, Nayla agak kegelian, tetapi dia menikmatinya, terdengar dari desahan kecilnya dan rontaan pelannya, setelah puas dgn payudaranya, aku melakukan French kiss denganya sbentar sambil tanganku menelusuri memek perawannya.

Memeknya masih mulus dan halus pertanda Nayla sering merawatnya, setelah puas, akupun menuntun Nayla ke tempat tidurnya, lalu kubaringkan di sana

“Apa yg akan kamu lakukan, Rud?”Tanyanya heran

“Aku akan menusukkan penisku pada memekmu, agak sakit sebentar, tp nanti akan sangat nikmat deh”Kataku padanya

“Jangan, Rud, aku masih perawan”

Tak kudengarkan lagi kata-katanya karena terlalu nafsu, kuarahkan penisku pada memek Nayla yg sudah basah, sementara Nayla hanya bisa berkata “Jangan, Rud”, sebenarnya aku agak kasihan, tetaapi aku sudah terlanjur nafsu, kumasukkan penisku perlahan pada memeknya yg basah.

Nayla berteriak dgn keras saat kupaksakan masuk penisku, penisku sulit masuk karena memek Nia masih sempit, saat kumasukkan perlaha, wajah cantik Nayla mengeluarkan air mata dan Nayla mendesah kesakitan.

Akhirnya setelah lima menit, seluruh penisku masuk dalam memeknya, seperti yg kuduga, Nayla merasakan kenikmatan luar biasa, saat semula dia meronta, dia kini sudah tenang dan menikmati permainanku, kutusukkan secara perlahan lalu semakin cepat,

“Ahhh, Rud, enak, Rud, ahhh, terusin, Rud, Akkkhh”

Kurasakan penisku seperti dipijit oleh memeknya, sangat nikmat terasa sehingga aku memejamkan mataku menikmati kenikmatan itu, kuteruskan memajumundurkan penisku pada memeknya yg sempit, Nayla mendesah kecil sambil memejamkan mata, air mata masih mengalir di pipinya sementara tubuhnya berkeringat.

Saat kulihat wajahnya yg berkeringat, entah kenapa aku semakin nafsu, sehingga kucepatkan tusukanku yg membuat Nayla mendesah semakin keras, sementara penisku dipijat dgn lebih keras oleh memeknya.

“Akkkhh, Ssssst, ahhhhh, Rud, enak, Rud, Ahhhh”Begitulah kata yg muncul dari mulut Nayla pertanda dia suka dgn permainanku

Stelah 20 menit kurasakan kenikmatan itu, Nayla mengalami orgasme hebat, cairan hangat keluar dari memeknya, akupun mencabut penisku, lalu kukocokkan dgn cepat di depan wajahnya, spermaku berceceran di wajahnya

Nayla pun terbaring lemas, semula aku kasihan karena dia sudah capek, tp setelah melihat tubuhnya yg dipenuhi keringat yg memancing nafsuku, akupun berniat melanjutkannya.

Aku segera duduk di tempat tidur, lalu kutuntun tubuhnya agar memeknya pas di atas penisku, setelah mencapai posisi ideal, akupun memasukkan penisku ke dalam memeknya yg masih basah, kudengar Nayla mendesah kecil saat penisku berhasil masuk lagi ke dalam memeknya.

Lalu kunaikturumkan tubuh mungilnya semakin cepat sehingga desahan Nayla semakin keras, rambut panjangnya kadang menyentuh wajahku, kurasakan penisku dipijat oleh memeknya lebih keras dari tadi, itu malah membuatku merasa semakin nikmat,

“Ahhh, Rud, terusin, Rud, Ahhh, lebih cepat lagi, di”

“Oke, sayang”

Kucepatkan frekuensi tusukanku yg menambah kenikmatan pada Nayla, dia mendesah dgn kenikmatan

“Ahhh, Rud, nikmat banget, Rud, Ahhhh, Ssssst”

Sementara aku baru kali ini merasakan kenikmatan seperti ini, pijatan pada penisku sangat nikmat, membuatku mendesah kecil sementara tubuhku tak berhenti mengeluarkan keringat, setelah 20 menit kunaikturunkan penisku pada memeknya.

Memek Nayla kembali mengeluarkan cairan hangat, kubaringkan tubuhnya yg sudah lemas lalu kukeluarkan spermaku di dadanya, kamipun terbaring lemas dan berpelukan dalam keadaan telanjang.

“Gimana, Nay?Enak, gak?”Tanyaku

“Wah, enak banget, Rud, baru kali ini aku merasakan kenikmatan seperti ini, terima kasih, ya?”Dia berkata sambil tersenyum padaku

“Aku yg berterima kasih, Nay”Kataku membalas senyumannya

Kamipun segera membersihkan diri, kulap bekas darah perawan Nayla, lalu kami mandi bersama dan kembali menjaga toko, di depan toko sudah berjejer beberapa pelanggan.

Akupun segera membuka pintu dan mmpersilahkan mereka masuk, aku dan Nayla melayani mereka, sampai jam 05.00 Nyonya Leny pulang, dia suka dgn cara kerjaku, dan dia menerimaku menjadi pegawai tetap.

Aku masih meneruskan bercinta dgn Nayla pada saat jam sepi dan seperti tak terjadi apa – apa, aku sungguh beruntung bekerja di toko ini, dan Nayla adalah Wanita tercantik dan terhebat yg pernah kutemui.


loading...
loading...

PASANG IKLAN

KRIM KE : @DIPPANHOT01@GMAIL.COM

Popular Posts